We’ve updated our Terms of Use to reflect our new entity name and address. You can review the changes here.
We’ve updated our Terms of Use. You can review the changes here.

Orbit

by Iksan Skuter

/
  • Streaming + Download

    Includes unlimited streaming via the free Bandcamp app, plus high-quality download in MP3, FLAC and more.
    Purchasable with gift card

      $7 USD  or more

     

1.
Menangislah kekasihku ungkapkan semua sedihmu Air mata yang berucap hadapilah kenyataan Bahwa hidup tak lagi mudah untuk wujudkan sebuah mimpi Hadapilah dengan sabar mengalirlah dengan tenang Lanjutkan kisah hidupmu jalani apa yang ada Kenyataan semakin pahit tuk wujudkan sebuah mimpi Kabulkan doaku berikan aku pelangi Tuk hiasi hidupku ini Berikan aku pelangi tuk warnai dunia ini Berikan aku pelangi berikan aku pelangi Ceritakan pada malam ungkapkan pada rembulan Katakanlah yang terjadi kapankah semua berakhir tentang kusutnya keadaan Kian buramnya hari depan Kabulkan doaku berikan aku pelangi Tuk hiasi hidupku ini Berikan aku pelangi tuk warnai dunia ini Berikan aku pelangi berikan aku pelangi Berikan aku pelangi berikan aku pelangi
2.
Untuk Ibu 02:34
Apalah aku ini aku hanya laki2 Yang selamanya akan memanggilmu ibu Apa hebatnya aku dibandingkan dengan kamu Perempuan yang kupanggil ibu Mungkin tak ada aku Jika tidak ada kamu Seperti matahari Jika kulihat cintamu Apa pintarnya aku dibandingkan dengan kamu Ciptaan Tuhan yang kupanggil ibu Panas api neraka biar itu aku saja Indah sejuknya surga harus dirasakannya Seperti matahari jika kulihat cintamu Apalah aku ini aku hanya manusia Yang kan selamanya akan memanggilmu ibu
3.
Jika aku banyak tanya jawablah dengan cintamu Jika aku ingin tahu temani petualanganku Aku butuh kamu aku tetap butuh ibu Jika aku besar nanti ajari sebagai lelaki Jika aku telah dewasa tetap temani hatiku Aku butuh kamu aku tetap butuh ibu Beritahu kepadaku jika ku belum tahu Beritahu kepadaku hijau kuning merah biru dunia Ibu ibu ibu oh ibuku Jika aku mulai rewel bukan berarti ku marah Jika aku keras menangis ku hanya butuh pelukanmu Aku butuh kamu aku tetap butuh ibu
4.
Aku 03:11
Aku adalah diriku sendiri bernyanyi dengan kayu berdawai besi bernyanyi dengan cinta dan hati Atas apapun yang pernah kulewati Aku bukan seorang buruh yang dihisap Aku bukan petani yang makin terdesak Aku bukan seorang kiri yang berambisi Aku bukan juga kanan yang makin dominan Laguku akan terus hidup Tak akan mati dan tak akan meredup Laguku akan terus hidup Akan slalu kau dendangkan slalu kau nyanyikan
5.
Mau cari apa semua tersedia Dari ubi sampai bahan nuklir ada Apa dikata semua tak berarti Semuanya bukan milik kita lagi Tanah ini, hanya milik segelintir orang berseragam dan bertampang sangar Air ini, hanya milik segelintir orang yang menciptakan air minum kemasan Minyak bumi, juga milik segelintir orang yang membuat kaya benua Amerika Lalu kita punya apa? Yang kita punya cuma harga diri Yang makin hari semakin terancam Kita hanya tinggal punya air mata Yang tak lagi berarti bagi penguasa Tanah ini, hanya milik segelintir orang berseragam dan bertampang sangar Air ini, hanya milik segelintir orang yang menciptakan air minum kemasan Minyak bumi, juga milik segelintir orang yang membuat kaya benua Amerika Kita hanya bisa melihat mereka yang semakin hari makin saja menjadi-jadi Lalu undang2 dibuat untuk apa?
6.
Malaikat datang menuju desa-desa Kepada sunyi dan hening dini hari Kokok ayam jantan bernyanyi menyambutnya Pada desa-desa semua do'a dikabulkan Di kota ini malaikat mungkin enggan datang Terlampau gelap, angkuh dan menyilaukan Deru mesin tak pernah mati dan berhenti Pada kota-kota semua doa tersangkut beton besi Ku akan menepi suatu hari Kota ini sudah tak ramah lagi Menepilah menyepilah Kita kan menyendiri di dunia yang bising ini Kota-kota semakin menyeramkan Makin gelap pekat seperti tak terselamatkan Manusia seperti robot yang berjalan Dikendalikan dan disetir oleh iklan-iklan Untuk apa aku harus menjual itu semua Untuk apa aku harus menjual itu semua Untuk apa aku harus menjual itu semua Untuk apa aku harus menjual itu semua?! Untuk apa aku harus menjual itu semua Saat Istriku butuh uang dan anakku butuh makan Ku akan menepi suatu hari Kota ini sudah tak ramah lagi Menepilah menyepilah Kita kan menyendiri di dunia yang bising ini
7.
Kepada yang terhormat para kritikus-kritikus musik. Hormat dan salute untuk kalian yang tetap berisik. Terima kasih atas apapun yang kalian lakukan Yang berbisik maupun yang terang-terangan Kepada yang terhormat komentator bermulut suci Dalam kehidupan dan moralitas yang sangat terpuji Terima kasih atas hinaannya yang aku terima Di saat membicarakan diriku yang kalian tak tahu Kepada yang terhormat untuk yang meminta hormat Angkat topi atas rasa percaya diri yang hebat Ku ingin jujur terbuka dengan cara yang kubisa Dengan cara apapun yang kubisa Kepada kalian yang terhormat dari yang terhormat Maha Benar kalian atas segala celotehan, fikiran, tulisan juga tindakan Maafkan aku yang tak bisa penuhi selera musikmu Maafkan juga kalau aku kurang ini dan kurang itu Kepada yang terhormat untuk siapapun itu Maafkan aku manusia biasa yang sok tau Dunia terlampau luas dan aku tak lagi mampu Kupikir kalianlah yang berperan menyuarakan itu Reff: Aku cinta kalian semua Seperti kalian mencintai hidupmu Dengarkan lagu ini 10 tahun lagi Saat kau berjuang mengisi perut anak dan istri
8.
Aku punya mimpi dan masihlah mimpi Punya rumah kecil di tengah rumput sabana Dekat hutan di lembah yang tenang dan damai Agar anak dan istriku bisa menepi dari bising kota Kupasang panel surya di atap rumahku Sebab harga listrik melonjak tak pasti Kincir angin kupasang di menara yang tinggi Angin, matahari, rumah, dan mimpiku Nyala lampu bukan saja dari bara batu Lihatlah lebih dalam atas apa pun yang alam berikan Nyala lampu bukan saja dari bara batu Semuanya tersedia atas apa pun yang dibutuhkan Terik matahari bukan untuk kita maki Banyak hal baik dapat kita nikmati Panasnya yang menghidupi jagat ini Saat malam tiba anginnya sebagai pelita Nyala lampu bukan saja dari bara batu Lihatlah lebih dalam atas apa pun yang alam berikan Nyala lampu bukan saja dari bara batu Semuanya tersedia atas apa pun yang dibutuhkan Yang kita perlukan, yang dibutuhkan Angin, matahari, rumah, dan mimpiku
9.
Aku ingin mencintaimu sebelum aku mati Aku ingin menyayangimu sebelum aku mati Sebelum aku meninggalkanmu untuk selama- lamanya Kan kuberikan yang terbaik sebelum aku mati Kuperjuangkan impian kita sebelum aku mati Sebelum aku meninggalkanmu untuk selamanya-lamanya Yang pasti kutakkan pernah letih untuk mencintaimu Yang pasti aku takkan menyerah untuk menyayangimu Aku ingin tuk memelukmu sebelum aku mati Kuingin bernyanyi dengan kamu sebelum aku mati Sebelum aku pergi dan takkan kau lihat lagi Yang pasti ku takkan pernah letih untuk mencintaimu Yang pasti kutakkan menyerah untuk menyayangimu Yang pasti ku takkan pernah letih untuk mencintaimu Yang pasti kutakkan menyerah untuk menyayangimu Untuk melindungimu Untuk menjaga dirimu
10.
Carpediem 05:17
Apa sesungguhnya yang kita cari Kita kehilangan arah disini Telah jauh sudah kita berjalan Melewati panas dingin kehidupan Memanglah kita dalam kesusahan Lantas janganlah kau menyerah sayang Itu biasa, sangat biasa Kegagalan adalah hal biasa Mari kita kalahkan hari ini Seperih apapun nanti Acuhkan rasa muak yang kau miliki Persetan apa yang terjadi Tetapkan arah, jangan menyerah Buktikan pada dunia kita bisa Janganlah kalah dan jangan patah Yakinlah yakinlah yakinlah yakin

about

RJ-004: Iksan Skuter

Album ke-14 milik musisi folk asal Malang, Iksan Skuter, yang bertajuk Orbit akhirnya dirilis dalam format kaset melalui kerjasama antara Srawung Records, Barongsai Records, dan Rekam Jaya. Kaset tersebut diedarkan resmi mulai tanggal 31 Oktober 2021.

Album Orbit sebelumnya pernah dirilis hanya dalam format digital disertai dengan konser launching virtual yang diselenggarakan Srawung Records, 21 Januari 2021 silam. Semua materi musik di album Orbit ditulis dan direkam oleh Iksan Skuter di studio Srawung Records, Malang. Rizqtsani bertindak selaku sound engineer dan Luluk Andriadi (Visualist) yang bikin ilustrasi sampulnya. Seluruh proses produksinya dilakukan ketika masa pandemi Covid-19 gelombang pertama menerpa Indonesia, setahun lalu.

Seperti tema di album-album sebelumnya, Orbit juga berisi kegelisahan yang dirasakan oleh Iksan Skuter. Kali ini, dia menuangkan kegelisahan pribadi dan lingkungan sosial di sekitarnya selama masa pandemi. "Temanya memang tidak jauh dari kegelisahan pas pandemi. Bukan yang aku rasain saja, tapi juga kegelisahan teman-teman aku masukin ke album ini," ungkap Iksan Skuter.

Iksan Skuter mengungkapkan kalau sepuluh lagu dalam album Orbit itu menceritakan soal sulitnya hidup di masa pandemi. Contohnya di “Carpe Diem” yang mengajak pendengar untuk tetap berjuang dan bertarung mengalahkan tantangan yang dihadapi pada setiap hari di masa pagebluk.

"Di lagu itu, intinya kita tahu kalau kondisi hari ini sedang susah. Tapi kita harus tetap mengalahkan yang kita lewati dengan sesuatu yang sedang kita perjuangkan pada konteks masing-masing,” ucapnya. “Lagu tersebut bicara soal 'ayo kita tetap harus bertarung, kita gak bisa mundur, kita harus kalahkan hari ini!’"

“Saking nganggur-nya!” cetus Iksan Skuter sembari terbahak kalau ditanya bagaimana kiat musisi seperti dirinya bisa begitu produktif bahkan di masa pandemi sekali pun. Ternyata, “Menganggur” alias punya banyak waktu luang memang bikin Iksan Skuter makin fokus berkarya. Faktanya sepanjang pandemi pun dia masih bisa terus menulis dan merekam musik, bikin album baru, produksi aneka jenis video, kolaborasi di sana-sini, bahkan sanggup manggung dan tur lewat berbagai medium yang ada.

“Malah album ke-15 baru saja selesai aku rekam kemarin. Maaf ya kalau kecepetan!” ucap Iksan Skuter sembari tertawa lalu menyeruput gelas kopinya ketika nongkrong di Rekam Jaya, sepekan lalu. “Dalam waktu dekat aku rilis album lagi. Trus masih ada lagi beberapa agenda ke depan. Ya mumpung nganggur, haha.”

credits

released October 31, 2021

Executive Producer: Iksan Skuter
Producer: Srawung Records
Songs & Lyrics: Iksan Skuter
Recording, mixing & mastering by Rizqtsani
Cover artwork by Luluk Andriadi (Visualist)
Tape lay-out by Hilman
Tape Released by Barongsai Records
Distributed by Rekam Jaya

2021, Srawung Recs x Barongsai Recs x Rekam Jaya

license

all rights reserved

tags

about

rekam jaya Malang, Indonesia

A record label to celebrates music at it's worth.

Label rekaman yang merayakan musik sebagaimana mestinya.

contact / help

Contact rekam jaya

Streaming and
Download help

Report this album or account

If you like Orbit, you may also like: